Cerita Pandangan Gres Kisah Murung Perihal Ibu Surat Untuk Anakku
Cerita inspirasi ini mudah-mudahan sanggup mengubah pandangan sahabat pengunjung Cerpen Aku Mau Kaprikornus Pacarmu Saja Bukan ISTRIMU)
Baca Juga : Cara Hasilkan Bitcoin Gratis
Ahli Sedot Wc Kota Pontianak
Source: facebook
Baca Juga : Cara Hasilkan Bitcoin Gratis
Baca: 3 menit merinding
: Nak kau yakin mau pergi?
: yakin bgt. udah males dirumah! banyak hukum !
: maafin ibu kalo gitu,
: udah terlanjur. saya udah bilang bilang tmn2 dan mereka udah dapet daerah buat aku.
: ibu ngelakuin ini untuk kamu, supaya kelak kau bisa sukses.
: saya udah pintar, saya udah sarjana jadi ibu gak usah ngajarin-ngajarin aku.
: yaudah kalo gitu. jaga diri kau baik2 ya. maafin ibu.
tumpahlah air matanya mendengar anak yang dilahirkan sudah berakal berbicara, karna ibunya ingat dia yang mengajari berbicara ketika kecil dulu.
jadinya indira pergi dari rumah karna kekesalan yang sangat besar terhadap ibunya yang selalu marah2 dan mengatur hidupnya.
: pak, saya pergi dulu ya. saya akan baik2 aja kok. bapak gak perlu khawatir.
: berat rasanya melepasmu nak, km gres saja wisuda. eksklusif meninggalkan rumah menyerupai ini.
: bapak damai aja indira akan balik lagi kok sesudah sukses nanti. indira mau ngejar harapan indira tapi gak disini.
keputusan yang sudah bundar itu menciptakan indira tetap pergi dan bekerja di luar kota.
ya memang ibunya sangat ketat mengawasi pergaulan indira, banyak larangan yg ibunya tidak perbolehkan tapi itu semua demi kebaikan anaknya.
Dan indira merasa nyaman dengan daerah barunya sehingga dia berhasil masuk disalah satu perusahaan besar dan menemukan sosok laki-laki yang dia idamkan.
beberapa tahun berjalan indira mengajak pacarnya untuk kerumah orangtuanya dengan naik kendaraan beroda empat sang kekasih.
sesampai disana dia bertemu dengan bapaknya
: pak, saya pulang *senyum tipis di wajahnya*
: anakku nampaknya sudah sukses *sambil membelai rambutnya*
: ibu kemana pak? tanya indira karna tak sedikit pun terlihat didalam rumah yang sederhana itu.
: ada. kau mau ketemu sekarang?
: iyaa pak. memang dimana?
: ikut bapak yuk
dengan wajah resah indira mengikuti langkah demi langkah yang tak jauh dari jarak rumahnya.
dan ternyata datang di pintu pemakaman.
: STOP PAK ! MAKSUDNYA APA?
JANGAN BILANG IBU......
: yuk *tersenyum diwajahnya walau nampak berkaca-kaca dimatanya.
melihat kerikil nisan yang gres saja tertulis namanya indira memangis tak terbendung layaknya anak kecil.
: nak, selama ini ibu mengalami penyakit jantung. tapi ibumu gak mau bila kau tau.
makanya itu ibu selalu keras mendidik kau karna ibu tidak tau kapan bisa menasehatimu lagi.
ibu kepengen kau sukses dan tidak jatuh kepergaulan bebas, tapi kau malah meninggalkannya.
tapi bapak yakin niscaya kini ibu tersenyum disana melihat kau menyerupai sekarang.
indira tidak bisa berkata-kata, dia hanya menangis sekuat-kuatnya dengan penuh penyesalan.
: ini ada surat dari ibu yang dititip sebelum meninggal dirumah sakit.
dibacalah surat tersebut disamping tanah yang sudah menutupi orang yang telah melahirkannya ke bumi ini.
Ibunya menulis:
" nak maafkan ibu, yang selalu menciptakan telingamu berisik karna ibu selalu menasehatimu,
maafkan ibu yang selalu melarang kau pakai pakaian yang seksi
maafkan ibu yang selalu menelfonmu ketika kau dengan teman-temanmu
maafkan ibu yang selalu menyuruhmu makan walau kau sudah besar
maaf bila masakan ibu tidak seenak restoran yang suka kau hampiri.
maaf akhir-akhir ini menciptakan kau membenci ibu,
ibu tidak ingin kau mencicipi kehilangan arah supaya tetap melanjutkan masa depan kamu.
ibu tau kau kini sedang bahagia, sudah mencapai harapan kamu.
semoga kau mendapat suami yang bisa menjaga kau melebihi ibu menjaga kau ya nak, ibu senang telah melahirkan kamu..
Ya Allah...
Ampunilah dosaku, dosa ibu bapakku, sayangilah mereka sebagaimana mereka mengasihi hamba swaktu kecil..
Semoga yg like dan komen "Aamiin" bisa bahagiain Ibunya, dan kelak berkumpul bersama sama di Surga aamiin....
Kapan kalian bahagiakan orang bau tanah kalian.
Source: facebook
0 Response to "Cerita Pandangan Gres Kisah Murung Perihal Ibu Surat Untuk Anakku"
Post a Comment