MINING BITCOIN

Hasilkan Uang Dari Short Link

Bahaya Jawaban Sampaumur Kurang Tidur: Resiko Kesehatan Dan Sikap Negatif

Artikel perihal Bahaya Akibat Remaja Kurang Tidur Resiko Kesehatan dan Perilaku Negatif - Maraknya sikap berisiko pada cukup umur sampai bunuh diri ternyata ditengarai akhir waktu tidur yang kurang. Pada penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of the American Medical Association (JAMA) Pediatrics menyebutkan bahwa cukup umur usia sekolah yang waktu tidur malamnya lebih sedikit itu meningkatkan peluang bagi dirinya untuk melaksanakan sikap membahayakan. Lihat: Cara Hasilkan Bitcoin Gratis

Bahaya Akibat Remaja Kurang Tidur Resiko Kesehatan dan Perilaku Negatif Bahaya Akibat Remaja Kurang Tidur: Resiko Kesehatan dan Perilaku Negatif
Manfaat Tidur untuk Kesehatan Remaja Minimum Waktu Tidur
Ahli Sedot Wc Kota Pontianak

Dilansir dari CNN, Risiko ketika mengemudi dalam kondisi mabuk, melaksanakan acara seksual tidak aman, berperilaku agresif, dan memakai alkohol, tembakau, dan obat-obatan lainnya. Demikian hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics.

Kebutuhan Jam Tidur Remaja

Dalam studinya, para peneliti melibatkan akseptor cukup umur yang mempunyai waktu tidur delapan jam atau lebih, dan tujuh jam, enam jam atau kurang dari enam jam. Ternyata, tim peneliti menemukan ada hubungan yang kuat antara kurang tidur dengan suasana hati dan menyakiti diri sendiri.

Remaja dengan waktu tidur kurang dari enam jam setiap malam berisiko tiga kali untuk melaksanakan percobaan bunuh diri dibandingkan dengan cukup umur yang mempunyai waktu tidur sampai delapan jam atau lebih. Mereka juga dilaporkan melaksanakan percobaan bunuh diri yang menyebabkan mereka memerlukan perawatan.

Resiko Kesehatan Akibat Kurang Tidur Bagi Remaja

Hasil penelitian itu menurut data dari Februari 2007 sampai Mei 2015 dari Survei Perilaku Berisiko Pemuda. Survei yang berbasis di Amerika ini bekerjasama dengan risiko kesehatan di masa muda, dan ditemukan lebih dari 70 persen siswa Sekolah Menengan Atas yang tidak memenuhi rekomendasi waktu tidur malam selama delapan jam.

"Laporan -laporan sebelumnya telah mendokumentasikan bahwa siswa Sekolah Menengan Atas yang waktu tidurnya kurang dari delapan jam itu meningkatkan risiko berperilaku merugikan," ujar Matthew Weaver, dosen kedokteran di Harvard Medical School dan rekan epidemiolog di Divisi Gangguan Tidur dan Gangguan Circadian (jam biologis tubuh) di Brigham and Women's Hospital.

Weaver menambahkan studi ini menambah literatur ini dengan memakai kumpulan data yang diperbarui lebih besar melalui interval studi yang lebih panjang. Penelitian ini memasukkan warta tidur yang lebih rinci dan melihat lebih banyak jenis sikap pengambilan risiko.

Direktur Laboratorium Tidur, Perilaku, dan Perhatian di Douglas Mental Health University Institure dan Lektor Kepala di Departemen Psikiatri di McGrill University Ret Gruber menyampaikan ukuran sampel dan kategorisasi durasi tidur bermanfaat untuk penelitian. Dia tidak terlibat penelitian ini.

"Saya pikir hal itu memperkuat apa yang kami yakini yaitu kasusnya. Saya tidak yakin bahwa masing-masing temuan itu benar-benar mengejutkan atau baru, tetapi hal itu niscaya membenarkan apa yang kami pikirkan. Kadang-kadang, tantangan dengan penelitian lain , mereka mungkin jauh lebih kecil, atau sampel mungkin tidak dipilih dengan benar, mungkin bias, jadi saya pikir metodologi dalam hal sampling dan ukuran sampel yaitu kekuatan nyata, " ujar Gruber.

Baik Weaver dan Gruber mencatat bahwa terdapat keterbatasan penelitian, termasuk data yang dilaporkan oleh akseptor dan tidak menyampaikan insiden saling menyebabkan antara tidur dan perilaku. Kendati demikian, Gruber tetap menyarankan supaya orang renta memerhatikan jadwal tidur anak cukup umur mereka. Sebab, hal itu besar lengan berkuasa pada kehidupan, kegiatan, suasana hati, dan sikap remaja.

Strategi Bitcoin Gratis

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bahaya Jawaban Sampaumur Kurang Tidur: Resiko Kesehatan Dan Sikap Negatif"

Post a Comment